Assalamu'alaikum ^_~

Selamat Datang di Blog Saya... terimakasih :)

Rabu, 18 Desember 2013

Beberapa Personel Hengkang Dari Wonder Girls


Beberapa Personel Hengkang Dari Wonder Girls


            Sohee salah seorang personal Wonder Girls baru hengkang dari Girlsband itu.
            JYP  Entertaiment  mengumumkan berita mengejutkan tentang hengkangnya  beberapa anggota group girlband pop Korea, wonder Girls.  Sohee salah seorang anggota Girlband Korea itu mengatakan, ia meninggalkan Wonder Girls untuk menekuni karir aktingnya. Sohee, Yenny dan  Sunye mengakhiri kontraknya  pada Desember ini, sementara Yubin  sampai September 2014 mendatang.
            Dalam statemen resmi mereka melallui JYP Entertaiment  mengatakan anggota Wonder Girls lainnya juga akan memperbaharui kontrak mereka. Mereka juga mengatakan sangat menghargai keputusan Sohee hengkang dari Wonder Girls dan fokus pada karir aktingnya. Namun apakah  cewek cantik ini meneruskan karirnya dibawah label JYP  Entertaiment atau tidak belum diketahui.
            Wonder Girls selama beberapa waktu vakum di blantika musik Korea karena pernikahan dan hamilnya Sun Ye, pentolan group itu. Namun fan Wonder Girls tetap berharap kembalinya personal girlband ini lagi. Berita hengkangnya Sohee dari kelompok cewek-cewek cantik itu menambah kekecewaan  penggemar Wonder Girls lagi.
             Berita kelahiran putri  Sun Ye menjadi perhatian penggemar Wonder Girls baik di negeri ginseng itu maupun di seluruh dunia. Pentolan   Wonder Girls ini dalam pernyataannya di satu situs menyatakan, “ saya mengucapkan  terimakasih atas do’a dan dukungan fan. Saya  melahirkan seorang putri cantik di rumah setelah delapan jam proses persalinan. Terimakasih atas do’a  penggemar saya dan putri saya dalam keadaan sehat. Saya akan menjaga putri saya sebaik mungkin,” ujar Sun Ye. Ibu muda ini  kemudian merilis foto-foto putrinya yang baru lahir.
            September lalu terlihat foto Sun Ye  dalam keadaan hamil berat tersebar di media massa. Meski dalam keadaan hamil Sun Ye masih terlihat cantik dan segar. Ia berpose dalam berbagai  style baju hamil. Sun Ye menikah dengan James Park dari Kanada pada Januari lalu setelah dua tahun pacaran. Tampaknya Sun Ye  lebih mengutamakan rumahtangga daripada karirnya sampai-sampai ia  rela hengkang untuk sementara dari Wonder Girls yang membuatnya populer. Nur.korea.com


Exo Berada Di Puncak Popularitas Boyband K-pop


Exo Berada Di Puncak Popularitas


            Album khusus musim dingin Miracle in December yang diterbitkan pada Desember ini terjual laris sampai lebih 400 ribu kopi selama periode pertama peluncurannya. Hal ini membuktikan kelompok boyband ini sekarang sedang berada di puncak popularitasnya. Menurut SM  Entertaiment sebanyak 401.230 keping album Miracle in December telah terjual di masa awal peluncurannya. Sementara itu, album Wolf dan Growl Exo terjual laris sampai lebih satu juta kopi. Diprediksi album baru kelompok 12 personal cowok Exo ini akan melebihi penjualan album  sebelumnya di masa mendatang. Itu artinya, apa saja karya musik yang  disentuh  Exo ibaratnya mampu menjadi emas. 
            LEON Entertaiment telah meng-upload  video episode pertama Exo pada pertun jukan Oven Radio yang disebut Miracles in December.  Episode itu dimulai dengan permainan piano Lay yang sangat berbakat yang memulai  tembang baru  boyband Korea itu. Kemudian diikuti Luhan, Baekhyun, D.O dan Chen yang membuat harmoni dengan pertunjukan itu. Kelompok 12 cowok belia itu juga menjadi tuan rumah even musik  itu dan mereka sangat menikmati pagelaran  itu.
            Sekaligus Exo melakukan promosi album khusus Miracle in December yang dirilis melalui agen mereka SM Entertaiment.  Beberapa waktu lalu, anggota boyband negeri ginseng ini seperti Chen, D.O dan Baek Hyun menggelar beberapa pertunjukan musik guna mengawali promosi album gress. Kemudian diikuti  semua anggota bergabung untuk melakukan melakukan hal yang sama. Nur/korea.com


Jumat, 13 Desember 2013

Drama Korea Lee Min Ho Terbaru "The Heirs"



        Keberhasilan Drama Korea ‘The Heirs’ Berkat Kerja Keras Para Aktor Dan Aktrisnya.    
            Satu studi yang dihasilkan  masyarakat di 26 negara menunjukkan  drama The Heirs yang dibintangi Lee Min Ho ditayangkan SBS pada haru Rabu dan Kamis menempati peringkat pertama drama paling populer di luar negeri. Drama Korea kedua terpopuler  di luar negara ginseng itu berjudul  Gu Family Book  ditayangkan televisi MBC. Posisi ketiga diduduki drama Secret  disiarkan  KBS. Peringkat keempat diposisikan drama Master Of  The Sun dipertontonkan di SBS dan posisi kelima ditempati  drama I Hear Your Voice.
            Studi itu dihasilkan  komunikator internasional selama seminggu. Studi itu  didasari penonton  drama  Korea  di 26 negara  seperti China, Kazakhstan, India,  Jerman, Taiwan dan Amerika Serikat. Partisipan  yang mengikuti studi itu memang pemirsa setia  produksi lima  drama Korea itu.Tayangan  SBS The Heirs pada hari Rabu dan Kamis dinyatakan menjadi drama terpopuler  pada  sepuluh  kawasan termasuk Beijing, China,  Kazakstan  dan India yang merupakan kawasan paling banyak penduduknya.
            Drama That Winter, This Wind Blows dan God Of  Workplace tayangan televisi KBS juga menempati rangking tinggi. Ini menunjukkan  bahwa penonton internasional  drama Korea  berbeda dengan metode lama dari perusahaan siaran internasional  yang membeli hak cipta drama Korea dan kemudian menyiarkannya untuk menarik perhatian pemirsa asing di seluruh dunia.
            Drama  The  Heirs memasang  aktor muda Lee Min Ho dan aktris cantik Kim Wo Bin sebagai pemeran utamanya. Semua aktor dan aktris yang berperan dalam drama ini hampir sama usianya yaitu bintang-bintang berumur  belia plus ganteng-ganteng dan cantik. Park Shin Ye yang dikenal sebagai karakter memotivasi dalam drama tim The Heirs selalu mengumbar senyum dengan lakonnya di drama itu.
            Sementara Kim Ji Won yang dikenal sebagai aktor yang memiliki pribadi pendiam dan kalem dalam drama ini malah berperan sangat kontras dengan perilakunya sehari-hari. Hyung Sik yang menggawangi karakter komik dalam drama itu mengatakan, tidak hanya pemeran utamanya, ia juga berusaha keras membuat   drama itu sukses. Jadi Keberhasilan drama The Heirs menjadi produksi Korea terpopuler berkat  kerjasama dan kerja keras semua aktor dan aktrisnya serta tim untuk membuat drama itu berhasil. Nur/korea.com.

Rabu, 20 November 2013

Resensi Novel Gadis Kecil di Tepi Gaza : Bahasa Indonesia XI SMA







PALESTINE, PERJUANGANMU MASIH PANJANG
HAPUSLAH AIR MATAMU....

1.     JENIS : NONFIKSI
2.    JUDUL NOVEL : GADIS KECIL DI TEPI GAZA
3.    PENGARANG : VANNY CHRISMA W.
4.    EDITOR : ELIS WIDAYANTI
5.    PENERBIT : DIVA  PRESS
6.    KOTA TERBIT : JOGJAKARTA
7.    CETAKAN  I : NOVEMBER 2011
CETAKAN  II : JANUARI 2012
8.    TEBAL HALAMAN : 343 HALAMAN
9.    ISBN : 978-602-978-953-9


            Seorang gadis kecil berusia 11 tahun tinggal di kota Gaza bernama Palestine. Ayahnya yang pemberani, Yahded Haidar merupakan seorang anggota pejuang Hamas memberinya nama seperti itu. Agar Palestine tumbuh menjadi seorang gadis Palestina yang pemberani untuk memperjuangkan nasib bangsanya itu. Palestine jauh lebih mengerti tentang arti kehidupan dan perjuangan yang sebenarnya dibandingkan sengan anak-anak lain seusianya.
            Derita dan perjuangan Palestine dimulai sejak Israel melancarkan agresi militer pada tanggal 27 Desember 2008. Sebuah rudal telah menghancurkan rumahnya serta menewaskan ibu dan dua saudaranya, Ahmeed dan Zaynab. Sedangkan ayahnya sedang berjuang dengan Hamas untuk melawan Israel. Akibatnya, Palestine menjadi sebatang kara dan harus tinggal di kamp pengungsian bersama korban lainnya. Tanpa makanan dan obat-obatan yang cukup, tidur bergelimpangan tanpa selimut, dingin menusuk hingga ke tulangnya. Tak hanya rumah, sekolah yang selama ini menjadi tempatnya merajut impian pun hancur lebur di bombardir oleh tentara Israel. Hancur sudah impian dan harapannya menimba ilmu di sekolah untuk menjadi seorang gadis Palestina yang berguna di kemudian hari.
            Di kamp pengungsian Jabaliyah, Gaza, ia bertemu dengan beberapa korban seusianya atau lebih tua darinya yang juga kehilangan anggota keluarga. Seorang remaja bernama Yanaan,yang juga telah kehilangan keluarganya menaruh perhatian lebih pada Palestine yang terkenal kuat dan gigih berjuang. Ia juga bertemu dengan Adeeba, gadis berusia 8 tahun yang memiliki indera keenam dan dapat melihat masa depan, namun banyak yang tidak mempercayai Adeeba dan malah menganggapnya gila karena kehilangan ibu. Hanya Palestine dan Yanaan yang mempercayai indera keenam Adeeba.
            Palestine ditembak oleh serdadu Israel di bagian dadanya pada saat melakukan aksi pelemparan kotoran kuda yang dibentuk menjadi seperti batu di kawasan perbatasan antara Gaza dan Israel. Hidupnya semakin terpuruk, koma di rumah sakit tanpa ada keluarga yang menemani. Hanya Yanaan dan Adeeba yang merawatnya di rumah sakit. Namun syukurlah, ia berhasil selamat setelah sadar dari komanya selama beberapa hari.
            Sementara itu, ayah Palestine ditangkap dan disiksa hingga sekarat oleh tentara Israel. Tentara Israel memang memperlakukan anggota pejuang Hamas yang tertangkap dengan sangat tidak manusiawi. Tak hanya itu, Israel juga membunuh rakyat sipil, wanita dan anak-anak yang tidak berdosa. Palestine pun terpaksa memberanikan diri ikut dengan seorang tentara Israel bernama Hebrew, tentara yang bahkan pernah menembak dadanya hingga ia koma cukup lama.
            Dengan luka tembakan yang masih jelas membekas dan belum sembuh, ia dibawa ke Jerusalem dan dijanjikan akan bertemu dengan ayahnya yang diketahui ditahan di penjara Maskobbeya, Jerusalem. Ternyata, bukannya dipertemukan dengan ayahnya, ia malah ditelantarkan di Jerusalem dengan mata tertutup serta tangan dan kaki terikat. Untunglah ia diselamatkan oleh seorang wanita tua, penduduk Jerusalem. Meskipun masih belum bisa bertemu dengan ayahnya, ia tetap mengirimkan surat kepada sang ayah, entah bagaimana pun caranya.
            Setahun lebih sudah, penderitaan Palestine  semakin lama semakin merajalela setelah bibinya tewas disiksa dan dipasung di penjara oleh tentara Israel. Bertambah lengkap pula setelah 31 Mei 2010, ayah Palestine, Yahded Haidar yang merupakan ‘singa’ pasukan Hamas, namun hatinya selalu luluh saat disebut-sebut keluarganya itu meninggal dunia di penjara Maskobbeya, Jerusalem  setelah  tentara Israel melepaskan anjing-anjing liar  ke dalam sel tahanan Yahded. Ia pun tewas dimakan oleh anjing-anjing kelaparan  yang memang sengaja sudah 3 hari tidak diberi makan. Sedangkan pada hari yang sama, Palestine terkulai lemas dan terbujur kaku di kamp pengungsian Jabaliyah, Gaza. Gadis kecil itu, gadis pejuang intifadah yang selalu membawa batu di dalam sakunya lalu melemparkannya sambil berkata ‘Laknat untuk Israel’ kini telah tiada.
            Miris, mengenaskan dan bakal membuat hati bergetar hebat. Inilah yang akan anda rasakan jika membaca novel cerdas dan mengharukan ini. Sungguh sebuah novel yang siap menggedor-gedor  sisi kemanusiaan pembaca.

            Vanny  Chrisma W. atau Fanni Krismawati, lahir pada 4 Desember 1983 dan pernah berkuliah di STIE Perbanas, Surabaya. Hobinya adalah membaca dan menulis buku. Karyanya yang satu ini ‘Gadis Kecil di Tepi Gaza’ berbeda dengan novel yang dibuatnya  sebelumnya   Hati Jasmine (2008)   Maimunah (2009)   Buku Biru (2010)  Kisah Keluarga Tikus (2010)  Cerita Sebuah Pensil (2010).
            Novel ini disajikan dengan benar-benar cerdas. Bukunya pun ringan dan mudah dibawa-bawa. Dari  judulnya, pembaca sudah tertarik dengan membaca judulnya serta melihat covernya.
            Dengan mengusung tema kemanusiaan yang terdapat dalam novel ini, membuat novel ini sangat menarik dan cocok dibaca untuk segala kalangan mulai dari remaja sampai orang dewasa.
            Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju. Alurnya pun sulit ditebak, menarik dan benar-benar membuat rasa penasaran berlabuh. Namun ada beberapa bagian dimana penulis menggambarkan tokoh lain yang berbeda, ada di tempat lain, sedikit mengulang tanggal. Contohnya : pada bagian atau bab keempat, diceritakan nasib Palestine yang sedang ada di kamp pengungsian Jabaliyah  tercatat 3 Januari 2009, sedangkan pada bagian ke enam, mengulang tanggal 27 Desember 2008 dengan menceritakan dan menggambarkan sosok ayah Palestine, Yahded Haidar yang ada di Perbatasan Rafah.
            Sudut pandang dalam novel ini pun sangat menarik dengan menggambarkan tokoh Palestine dan beberapa orang terdekatnya.
            Gaya bahasa yang digunakan pun sangatlah menarik, kata-kata yang dibuat oleh penulis sangat bijak dan menarik. Seakan benar-banar sukses menggambarkan tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita. Namun, ada beberapa kata-kata asing yang terkadang sulit dimengerti, seperti ada tercantum bahasa Arab, Bahasa Perancis dan bahasa asing lainnya.
            Penokohan pada tokoh yang dibuat pun sangat spesifik dan sangat berhasil menggambarkan tentang sosok yang ingin diceritakan penulis.
            Novel ini sangat banyak mengandung amanat. Amanat yang tersurat maupun tersirat dalam novel ini ialah semua orang mencintai perdamaian dan tidak boleh ada peperangan di dunia ini. Pembaca juga dapat belajar dari tokoh Palestine, seorang gadis kecil yang sangat sabar menghadapi cobaan dalam hidupnya. Di dalam mengarungi hidup ini, kita harus bersabar dalam menghadapi segala cobaan dan kekerasan hidup. Juga memotivasi pembaca untuk bisa hidup mandiri dan juga tidak pernah menyerah dalam mengarungi kehidupan.
            Unsur ekstrinsik novel tersebut, dapat dilihat dari latar belakang agama yang dianut oleh penulis yaitu agama Islam. Karena di dalam novel tersebut terdapat beberapa potongan ayat-ayat Al-Qur’an, serta bukti lain yang menunjukkan latar belakang agama sang penulis.

·        KELEBIHAN dan KELEMAHAN
KELEBIHAN : novel ini merupakan novel yang sangat menarik, penuh dengan kisah kesedihan dan yang dapat membuat  air mata jatuh berderai  dan membuat kita terhanyut saat membacanya. Memberi pesan dan amanat yang mendalam agar kita tetap sabar, tabah dan pantang menyerah terhadap segala cobaan yang mendera.  Gaya bahasa yang digunakan pun sangat menarik dan berhasil menggambarkan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita. Alur, sudut pandang  serta penokohannya pun memang benar-benar menarik dalam menggambarkan kisah hidup seorang Palestine.

KELEMAHAN : sepertinya sulit untuk mencari  kelemahan dari novel tersebut. Namun jika sangat dicermati, ada beberapa bagian dimana penulis menggambarkan tokoh lain yang berbeda, ada di tempat lain, sedikit mengulang tanggal. Serta ada beberapa kata-kata dari bahasa asing yang sulit dimengerti. Misalnya terdapat beberapa kata dengan bahasa Arab, Perancis, Korea, dan lain-lain. Satu lagi, kelemahannya ada pada masalah waktu penerbitan. Jika saja buku ini terbit lebih awal, bersamaan dengan hebohnya berita di media tentang agresi Israel ke Palestina, novel ini pasti lebih laris terjual di pasaran dan lebih terkenal daripada sekarang ini.

·        KESIMPULAN
Novel ‘GADIS KECIL DI TEPI GAZA’  ini benar-benar menarik  serta layak dibaca bagi segala tingkatan usia. Kesimpulan akhir dari resensi ini, bahwa buku ‘Gadis Kecil di Tepi Gaza’ benar-benar layak untuk diterbitkan, di sebarluaskan, serta dibaca.



Surat dari Gadis Kecil di Palestina


Allah, di manakah ibuku ?
Duri-duri pasir mengubur semua kehidupan.
Allah, di manakah ayahku ?
Hamparan pasir nan luas, seolah menutup mata.

Allah, di mana aku harus berdiam ?
Ditutup sebuah benteng yang kokoh,
Menahan rasa lapar dan lilitan perut, 

Berapa sisa umurku ? Katakan…

Sendiri dalam sepi,
Allah, ingin kuberlari mengejar matahari,
Dengan langkah kaki dan gapai angkasa,
Langkahku terhenti di depan genangan air keruh,
Kupandangi wajah lesuku dari cerminan air tenang,
Mengikis semua kerut-kerut kehidupan.

Allah…, Allah…, Allah,
Masihkan ada tempat bagiku,
Gadis Palestina di dunia ini ?
Jika ada, di mana ?
Mengapa tanahku telah hancur…
Mengapa ? Mengapa harus Palestina….?
Allah…

Insya Allah, youll find your way
( Maher Zain )