“MENGETAHUI
SERTA MEMBEDAKAN LARUTAN ASAM DAN LARUTAN BASA”
Karya tulis
ilmiah ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir semester genap mata pelajaran
Bahasa Indonesia
Oleh :
Nama :
Halimatussa’diyah
Kelas : XI IPA-1
SMA
NEGERI 14 MEDAN
2014
HALAMAN
PERSEMBAHAN
“MENGETAHUI
SERTA MEMBEDAKAN LARUTAN ASAM DAN LARUTAN BASA”
Karya tulis ilmiah yang berjudul
“Mengetahui Serta Membedakan Larutan Asam dan Larutan Basa” ini penulis
persembahkan untuk orang-orang tercinta. Orangtua, adik, teman-teman
sekelompok, seluruh siswa kelas XI IPA serta untuk Kelas XI IPA-1 khususnya.
Serta
untuk para guru pembimbing yang telah mendukung penulis dari segala aspek.
Ibu
Dra. Sondang Siahaan selaku guru pembimbing I mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Ibu
Sofiah Bangun, S.Pd, M.Si selaku guru pembimbing II mata pelajaran Kimia.
Ibu
Berliana Hutabarat, S.Pd selaku wali kelas XI IPA-1.
Untuk
itu, penulis mengucapkan terimakasih banyak atas segala bantuan baik materi,
moril, maupun materiil kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dan
tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.
Medan,
Mei 2014
HALAMAN
PENGESAHAN
“MENGETAHUI
SERTA MEMBEDAKAN LARUTAN ASAM DAN LARUTAN BASA”
Karya
tulis ilmiah yang berjudul “Mengetahui Serta Membedakan Larutan Asam dan Larutan
Basa” ini disusun untuk memenuhi tugas
akhir Bahasa Indonesia semester genap kelas XI.
Oleh
karena itu, maka karya tulis ini perlu disahkan oleh guru pembimbing.
Guru
pembimbing I Guru pembimbing II Guru Pembimbing III
Dra. S.
Siahaan S. Bangun,S.Pd, M.Si B. Hutabarat,S.Pd
KATA
PENGANTAR
Pertama-tama, segala Puji dan syukur
kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia serta kesehatan yang
diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah karya
ilmiah yang mengambil tema Kimia dan Topik tentang Larutan asam dan larutan
basa. Karya ilmiah ini berjudul “Mengetahui Serta Membedakan Antara Larutan
Asam dan Larutan Basa” . Tugas ini
penulis kerjakan untuk lebih mengetahui dan menambah pengetahuan dalam bidang Kimia, dan tujuan yang paling utama dari karya
tulis ilmiah ini adalah untuk menyelesaikan tugas akhir Bahasa Indonesia
tentang karya ilmiah semester genap.
Atas
dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan karya ilmiah ini,
maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
guru pembimbing :
1. Ibu Dra. Sondang Siahaan
2. Ibu Sofiah Bangun,S.Pd, M.Si
guru pembimbing :
1. Ibu Dra. Sondang Siahaan
2. Ibu Sofiah Bangun,S.Pd, M.Si
3.
Ibu Berliana Hutabarat, S.Pd
Orangtua, adik, teman-teman satu kelompok, teman-teman kelas XI IPA-1 khususnya serta seluruh teman-teman kelas XI pada umumnya.
Orangtua, adik, teman-teman satu kelompok, teman-teman kelas XI IPA-1 khususnya serta seluruh teman-teman kelas XI pada umumnya.
serta
pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan seluruhnya, atas seluruh
bantuan kami ucapkan terimakasih banyak
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini belumlah sempurna masih banyak kekurangan dan kekhilafan yang didapatkan dari karya ilmiah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan karya tulis ilmiah ini.
Medan, Mei 2014
Penulis
ABSTRAK
“Mengetahui
Serta Membedakan Larutan Asam dan Larutan Basa”
HALIMATUSSA’DIYAH,
2014.
Percobaan Indikator asam basa dilakukan
dengan tujuan untuk mengamati
perubahan – perubahan warna indikator pada larutan Asam Basa yang dilakukan
dengan pengujian asam, basa atau netral pada larutan HCl, KOH, CH3COOH (asam
cuka ), air kapur, air detergen, alkohol, air jeruk, air gula, air garam dan
H2O dengan mencelupkankan atau meneteskan Kertas lakmus merah dan biru.
Dari hasil
percobaan diperoleh larutan HCl dan CH3COOH, air jeruk merupakan larutan asam karena berwarna merah
pada lakmus merah, lakmus biru, Larutan KOH, detergen, air kapur merupakan larutan basa karena berwarna biru
pada lakmus merah dan lakmus biru, Sedangkan H2O, alkohol, air garam, air
gula merupakan larutan netral karena
berwarna biru pada lakmus biru dan berwarna merah pada lakmus merah. Sedangkan
indikator alami adalah ekstrak bunga kamboja kuning, bunga ilalang ungu, buah
bit, dan ekstrak wortel merupakan indikator alami karena berubah warna saat
ditetesi larutan asam atau larutan basa
Kata Kunci : Larutan, Indikator, Kertas Lakmus, Asam Basa
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
..................................................................................i
HALAMAN
PERSEMBAHAN....................................................................ii
HALAMAN
PENGESAHAN......................................................................iii
KATA PENGANTAR.................................................................................iv
ABSTRAK..................................................................................................v
DAFTAR ISI...............................................................................................vi
BAB I
: PENDAHULUAN..........................................................................1
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH.....................................................1
1.2
RUMUSAN
MASALAH....................................................................1
1.3
TUJUAN
PENELITIAN.....................................................................1
1.4
MANFAAT
PENELITIAN.................................................................2
1.5
METODE
PENELITIAN....................................................................2
BAB 2 LANDASAN TEORI.........................................................................3
BAB 3 PEMBAHASAN................................................................................4
3.1 DESKRIPSI PERCOBAAN................................................................4
3.2 HASIL PERCOBAAN........................................................................5
BAB 4 KESIMPULAN &
SARAN................................................................8
4.1
KESIMPULAN..................................................................................8
4.2
PENUTUP & SARAN........................................................................8
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................9
RIWAYAT
HIDUP SINGKAT PENULIS......................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG MASALAH
Asam dan basa merupakan sesuatu yang tidak asing lagi dalam kehidupan
kita sehari. Banyak barang yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari
termasuk ke dalam contoh asam dan basa. Seperti buah-buahan, sayur-sayuran,
bahan industri,
sabun, detergen , dan lain sebagainya.
Asam dan basa juga merupakan materi
yang wajib dipelajari oleh siswa kelas XI program IPA karena bab tentang
pelajaran asam dan basa termasuk dalam kompetensi dasar dalam mata pelajaran
Kimia kelas XI IPA. Banyak siswa di kelas XI IPA yang belum mengerti serta
belum bisa membedakan dan menentukan antara larutan asam dan basa. Banyak juga
orang yang belum mengetahui bahwa beberapa ekstrak bunga dan tanaman lain dapat
dijadikan sebagai indikator alami untuk menentukan suatu larutan bersifat asam
atau bersifat basa.
Oleh karena itu, kami sebagai siswa
kelas XI IPA ingin lebih memperjelas tentang materi asam dan basa tersebut
dengan melakukan penelitian ulang tentang cara menentukan larutan asam dan
basa. Tidak hanya dengan menggunakan kertas lakmus, tetapi juga menggunakan
ekstrak dari beberapa tanaman.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
-
Apakah
larutan asam dan larutan basa itu ?
-
Larutan
apa saja yang termasuk larutan asam dan yang termasuk basa ?
-
Bagaimana
cara menentukan sifat larutan asam atau basa menggunakan kertas lakmus ?
-
Bagaimana
cara menentukan sifat larutan asam atau basa menggunakan ekstrak tanaman ?
1.3
TUJUAN
PENELITIAN
-
Untuk
mengetahui tentang larutan asam dan basa
-
Untuk
mengetahui larutan-larutan yang termasuk larutan asam dan larutan basa
-
Untuk
mengetahui cara menentukan sifat larutan
asam atau basa menggunakan kertas lakmus
-
Untuk
mengetahui cara menentukan sifat larutan asam atau basa menggunakan ekstrak
tanaman
1.4
MANFAAT
PENELITIAN
Manfaat penelitian bagi penulis ialah :
-
Dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada tentang mata pelajaran Kimia khususnya
pada subbab Larutan Asam Basa.
-
Dapat
menambah wawasan dan pengetahuan tentang larutan asam dan larutan basa dengan
melakukan praktek dan percobaan langsung
-
Dapat
mengetahui langsung cara menentukan larutan asam dan larutan basa.
-
Dapat
mendapatkan nilai kimia lebih baik jika benar-benar paham atas pelajaran
larutan asam dan basa.
Manfaat penelitian bagi pembaca :
Bagi pembaca siswa/pelajar
-
Lebih
memahami kompetensi dasar mata pelajaran Kimia kelas XI IPA
-
Dapat
menambah wawasan dan pengetahuan serta
lebih mengerti tentang pelajaran larutan asam basa
-
Dapat
mengetahui cara menentukan larutan asam dan larutan basa
-
Mendapatkan
nilai kimia yang lebih baik jika bacaan ini benar-benar dimengerti.
Manfaat bagi masyarakat umum :
-
Mengetahui
bahan-bahan sehari-hari disekitar kita yang bersifat asam maupun basa
-
Mengetahui
bahwa ekstrak bunga atau tanaman yang ada di sekitar kita dapat dimanfaatkan
menjadi indikator alami untuk menentukan larutan asam atau larutan basa.
1.5
METODE
PENELITIAN
METODE penelitian yang kami gunakan
adalah metode penelitian langsung di
laboratorium. Tempat kami melakukan penelitian adalah laboratorium SMA Negeri
14 Medan bersama guru pembimbing kami ibu S. Bangun, S.Pd, M.Si. sedangkan
waktu penelitian adalah mulai dari tanggal 10-14 Maret 2014 . dengan lama waktu
penelitian adalah 5 hari.
BAB II
LANDASAN TEORI
Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman
dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka.
Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Basa digunakan
dalam pembuatan sabun. Juga sudah lama diketahui bahwa asam dan basa saling
menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan, misalnya asam sitrat
dalam buah jeruk berfungsi untuk memberi rasa limun yang tajam. Cuka mengandung
asam asetat, dan asam tanak dari kulit pohon digunakan untuk menyamak kulit.
Pada tahun 1887, Svante August
Arrhenius, seorang ahli kimia dari Swedia mengemukakan tentang asam dan basa.
Menurut Arrhenius, asam adalah zat-zat yang dapat memberikan ion Hidrogen (H+)
bila dilarutkan ke dalam air atau yang dapat memperbesar konsentrasi ion H+
dalam air. Sedangkan basa adalah zat-zat yang dalam air dapat menghasilkan ion
hidroksil (OH-) atau zat yang dapat memperbesar konsentrasi ion OH- dalam air.
Suatu larutan dapat dikatakan bersifat asam jika memiliki PH <7 (0-6,9) dan
suatu larutan dapat dikatakan memiliki sifat basa jika memiliki PH >7
(7,1-14). Sedangkan jika suatu larutan memiliki PH 7 maka larutan tersebut
disebut bersifat netral.
Definisi asam-basa menurut
Bronsted-Lowry
Pada tahun 1923, Bronsted dan Lowry
mendefinisikan :
Asam adalah suatu senyawa yang
dapat memberikan proton (H+) Basa adalah suatu senyawa yang dapat
berperan sebagai menerima proton (H+).

[x]
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 DESKRIPSI PERCOBAAN
Metode penelitian yang kami lakukan
adalah metode eksperimen dengan melakukan suatu percobaan kimia. Penelitian ini
dilakukan di Laboratorium SMA Negeri 14 Medan pada tanggal 10-14 Maret 2014
dengan lamanya penelitian selama 5 hari. Penelitian ini menggunakan populasi
larutan-larutan kimia serta sampel penelitian berupa larutan-larutan kimia,
yaitu antara lain seperti
air akuades,
air
gula, air garam, detergen, asam cuka, air kapur, alkohol 70%, larutan HCl,
larutan KOH, air jeruk.
Sedangkan instrumen penelitian adalah
berupa alat-alat kimia seperti kertas lakmus, pipet tetes, plat tetes,
gelas ukur, lumpang dan alu, tabung kimia, rak tabung kimia, serta menggunakan
beberapa ekstrak tumbuhan sebagai indikator alami. Ekstrak tumbuhan yang
digunakan adalah
eksktrak bunga kamboja kuning, ekstrak bunga kembang sepatu, ekstrak bunga ilalang ungu, ekstrak buah bit, ekstrak wortel, ekstrak
kunyit.
Kami
melakukan percobaan ini dengan ditemani dan dibimbing oleh ibu Sofiah
Bangun,S.Pd,M.Si selaku guru mata pelajaran Kimia kelas XI IPA-1

3.2 HASIL PERCOBAAN
Percobaan 1 : melalui kertas
lakmus merah dan biru
Langkah kerja :
-
Ambil
kertas lakmus merah dan biru lalu potong kecil-kecil sesuai kebutuhan
-
Letakkan
pada plat tetes, kemudian ambil pipet tetes dan teteskan larutan yang bersifat
asam dan bersifat basa kemudian amati perubahan warna pada kertas lakmus merah
dan kertas lakmus biru.
larutan
|
Kertas lakmus merah (setelah
ditetesi larutan)
|
Kertas lakmus biru (setelah
ditetesi larutan)
|
Sifat asam
|
Sifat basa
|
Sifat netral
|
Air akuades
|
Merah
|
Biru
|
ü
|
||
Air gula
|
Merah
|
Biru
|
ü
|
||
Air garam
|
Merah
|
Biru
|
ü
|
||
Detergen
|
Biru
|
Biru
|
ü
|
||
Asam
cuka
|
Merah
|
Merah
|
ü
|
||
Larutan
KOH
|
Biru
|
Biru
|
ü
|
||
Air jeruk
|
Merah
|
Merah
|
ü
|
||
Alkohol
70%
|
Merah
|
Biru
|
ü
|
||
Air
kapur
|
Biru
|
Biru
|
ü
|
||
Larutan
HCl
|
Merah
|
Merah
|
ü
|


Percobaan 2 : menggunakan ekstrak
tumbuhan.
Langkah-langkah kerja :
-
Ambil
ekstrak bunga
-
Tumbuk
dengan lumpang dan alu hingga halus
-
Saring
dan hanya tinggalkan ekstraknya
-
Letakkan
ekstrak pada beberapa tabung kimia serta letakkan pada rak tabung kimia
-
Teteskan
larutan yang bersifat asam dan bersifat basa kemudian amati perubahan warna
ekstrak.
Nama ekstrak tumbuhan
|
Warna sebelum ditetesi larutan
|
Warna sesudah ditetesi larutan
asam
|
Warna sesudah ditetesi larutan
basa
|
Kesimpulan
|
Ektstrak buah bit
|
Ungu tua
|
Ungu muda
|
Ungu tua
|
Indikator larutan asam
|
Ekstrak kunyit
|
Oranye
|
Oranye
|
Coklat
|
Indikator larutan basa
|
Ekstrak sayur wortel
|
Oranye muda
|
Oranye muda
|
Oranye muda
|
Bukan indikator yang baik
|
Ekstrak bunga kamboja kuning
|
Kuning muda
|
Kuning muda
|
Kuning tua/kuning terang
|
Indikator larutan basa
|
Ekstrak bunga ilalang ungu
|
Ungu tua
|
Ungu sedikit lebih muda
|
Coklat kekuning-kuningan
|
Indikator larutan asam dan basa
|
Ekstrak bunga kembang sepatu
|
Merah tua
|
Merah tua
|
Merah tua
|
Bukan indikator yang baik
|


[xiii]
Dari percobaan pertama :
Dari percobaan pertama :
Dengan
melakukan percobaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sampel air akuades, air
gula, air garam dan alkohol memiliki sifat larutan netral karena saat ditetesi
larutan-larutan tersebut, kertas lakmus baik berwarna merah maupun biru tidak
berubah warna.
Sedangkan
pada sampel larutan air jeruk, asam cuka dan larutan HCl disimpulkan memiliki
sifat asam karena pada saat ditetesi larutan-larutan tersebut, kertas lakmus
biru akan berubah warna menjadi merah serta kertas lakmus merah tidak berubah
warna.
Sedangkan
pada sampel larutan KOH, larutan sabun detergen, dan larutan air kapur dapat
disimpulkan memiliki sifat basa karena pada saat ditetesi larutan-larutan
tersebut, kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi warna biru dan kertas
lakmus biru tidak berubah warna.
Dari
percobaan kedua :
Dapat disimpulkan bahwa dari
beberapa sampel, terdapat beberapa ekstrak tanaman yang dapat digunakan sebagai
indikator alami yang dapat digunakan sebagai penanda sifat asam atau sifat basa
suatu zat terlarut.
Dari beberapa sampel yaitu ekstrak
bunga kamboja kuning, ekstrak bunga ilalang ungu, ekstrak bunga kembang sepatu,
ekstrak wortel, ekstrak buah bit, dan ekstrak kunyit, penulis menyimpulkan
bahwa ekstrak buah bit dapat digunakan sebagai indikator alami larutan asam
karena ekstrak tersebut dapat berubah warna dari ungu tua menjadi ungu muda
setelah ditetesi sampel larutan asam dan tidak berubah warna saat ditetesi
larutan bersifat basa.
Sedangkan ekstrak kunyit dan ekstrak
bunga kamboja kuning merupakan indikator yang baik untuk larutan basa karena ekstrak tersebut dapat
berubah warna dari kuning muda menjadi kuning terang setelah ditetesi sampel
berupa air kapur dan tidak dapat berubah warna setelah ditetesi sampel berupa
asam cuka.
Ekstrak bunga ilalang ungu merupakan
ekstrak bunga yang dapat dijadikan indikator sempurna, karena dapat menjadi
indikator larutan yang bersifat asam juga dapat menjadi indikator larutan yang
bersifat basa. Ekstrak bunga ilalang ungu dapat berubah warna saat ditetesi
sampel yang bersifat asam, warna ungu tua menjadi berwarna ungu yang lebih
muda. Juga dapat berubah warna saat ditetesi sampel air kapur yang bersifat
basa. Warna ekstrak yang sebelumnya berwarna ungu tua berubah warna menjadi
kuning kecoklatan. Sedangkan ekstrak bunga kembang sepatu dan ekstrak wortel
tidak dapat dijadikan indikator alami penanda larutan asam dan larutan basa
karena tidak dapat berubah warna saat ditetesi larutan yang bersifat asam
maupun basa.
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN
4.1
KESIMPULAN
-
Larutan
asam adalah larutan yang bersifat asam/terasa asam dan memiliki PH kurang dari
7, sedangkan basa adalah larutan yang bersifat basa/terasa pahit dan memiliki
PH lebih dari 7. Sedangkan larutan netral adalah larutan yang tidak memiliki
sifat asam maupun basa dengan PH=7.
-
Larutan
yang bersifat asam sesuai dengan sampel penelitian : air jeruk, asam cuka,
larutan HCl. Sedangkan larutan yang bersifat basa sesuai dengan sampel penelitian
yaitu : detergen, larutan KOH, air kapur. Dan larutan yang bersifat netral :
air murni / akuades, air gula, air garam dan alkohol
-
Cara
menentukan sifat suatu larutan dengan kertas lakmus yaitu dengan meneteskan
larutan tersebut ke kertas lakmus tersebut lalu amati perubahan warna kertas
lakmus.
-
Cara
menentukan sifat suatu larutan dengan indikator ekstrak alami tumbuhan adalah
dengan mengambil ekstrak tumbuhan tersebut, lalu teteskan larutan asam, basa
dan netral kemudian amati perubahan warnanya. Jika warna ekstrak berubah
setelah ditetesi larutan asam, maka larutan tersebut dapat menjadi indikator
larutan asam, dan sebaliknya.
4.2
PENUTUP
& SARAN
Demikian karya tulis ilmiah tentang Larutan Asam
dan Larutan Basa. Untuk itu, bila terjadi
kesalahan dalam penulisan ataupun uraian, penulis meminta maaf yang
sebesar-besarnya. Karena memaklumi penulis hanya seorang manusia biasa yang
tidak luput dengan kesalahan. Penulis banyak berharap pembaca dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis sehingga karya tulis ini bisa menjadi sempurna. Semoga karya tulis ini bermanfaat
bagi penulis khususnya, demikian juga pembaca yang budiman.
DAFTAR PUSTAKA
Ningsih,
Sri Rahayu.dkk. 2013. Sains Kimia Kelas
XI SMA/MA. Jakarta : Sinar Grafika.
RIWAYAT
HIDUP SINGKAT PENULIS
HALIMA TUSSA’DIYAH
Lahir di Medan, di Rumah Sakit Umum
Martha Friska 16 tahun lalu. Tepatnya pada tanggal 02 Februari 1998. Anak
pertama dari 3 bersaudara. Ayah saya bernama Irwan Ali Emran dan ibu saya
bernama Nurhayati Baheramsyah.
Saya pernah menempuh pendidikan
taman kanak-kanak di TKA Al-Mustaqiem Tanjung Mulia pada tahun 2002-2003. Tamat
TK pada tahun 2003 dan menjadi lulusan terbaik TKA Al-Mustaqiem T.A. 2002-2003.
Setelah tamat dari Taman Kanak-Kanak
Al-Qur’an Al-Mustaqiem, saya melanjutkan sekolah ke SD Swasta Budi Mulia
Tanjung Mulia sejak tahun 2003-2007 kemudian pindah ke SD Swasta Tunas Harapan
Denai karena saya dan keluarga pindah rumah pada tahun 2007. Saya mengenyam
pendidikan di SDS Tunas Harapan sejak 2007-2009. Di SDS Budi Mulia hingga SDS Tunas Harapan
selalu mendapat peringkat 3 besar sejak kelas 1 sampai kelas 6.
Setelah tamat dari SDS Tunas Harapan
pada tahun 2009, saya melanjutkan sekolah ke Sekolah Menengah Pertama Negeri
(SMPN) Berstandar Nasional 23 Medan
sejak tahun 2009-2012. Di sekolah itu , saya juga selalu mendapatkan peringkat 5 besar di
kelas unggulan VII-A, VIII-A hingga IX-A. Kemudian tamat dari SMPN 23 Medan
pada tahun 2012.
Setelah tamat dari SMPN 23 Medan,
saya melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 14 Medan. Dan disanalah
saya menimba ilmu hingga sekarang. Sekarang, saya duduk di kelas XI IPA-1.
Di masa depan nanti, saya ingin
menjadi seorang guru yang baik dan dapat mendidik murid-murid saya dengan tekun
sehingga mereka menjadi orang yang berguna.