Lingkungan
yang bersih, rapi, hijau, asri, segar, dan nyaman adalah hal yang diinginkan
oleh kebanyakan orang. Karena lingkungan yang indah dapat menyenangkan hati
orang yang melihatnya. Di era globalisasi ini pun, hutan sebagai paru-paru
dunia telah banyak yang gundul. Mengakibatkan langkanya lingkungan asri dan
hijau khususnya di wilayah perkotaan seperti kota Medan kita ini. Oleh karena
itu, di masa sekarang ini sangat dibutuhkan pengolahan lingkungan untuk menjaga
agar linkungan kita tetap indah dan sehat.
Pada tahun ajaran ini, siswa/siswi
SMA Negeri 14 Medan memiliki mata pelajaran yang disebut LH atau Lingkungan
Hidup. Di kelas XI IPA-1, mata pelajaran ini ada pada hari sabtu, les pertama
dan kedua. Dan guru yang mengajari kami mata pelajaran ini adalah ibu Elisabeth
Bessie.
Mata pelajaran Lingkungan Hidup ini
mempelajari tentang bagaimana siswa mengolah lingkungannya menjadi lingkungan
yang sehat dan nyaman seperti yang diinginkan oleh banyak orang. Dan ini
nampaknya menarik perhatian perhatian para siswa. Karena pada masa sekarang ini
banyak orang yang sudah tidak peduli dengan kesehatan lingkungannya.
Dari mata pelajaran itu, siswa
belajar beberapa hal tentang pengolahan lingkungan dan fermentasi. Siswa belajar
mengolah kotoran hewan menjadi pupuk kompos dan kemudian pupuk tersebut
dicampurkan dengan tanah pada tanaman yang dibawa oleh masing-masing siswa.
Tanaman tersebut kemudian diletakkan di depan kelas agar kelas terlihat lebih
indah dan lebih asri. Siswa diharuskan untuk memelihara tanaman-tanaman
tersebut hingga akhir semester, agar siswa terbiasa untuk merawat tanaman dan
lingkungannya.
Cara mengolah kotoran hewan tidaklah
terlalu sulit. Langkah pertama, siswa hanya cukup mengumpulkan kotoran hewan
yang sudah terurai, daun yang juga telah terurai, tanah humus, serta dedak.
Setelah semua bahan terkumpul, masukkan dan campurkan semua bahan tersebut
kesebuah lubang. Lalu tutup dengan plastik asongan yang sebelumnya telah
dilubangi. Hal ini diperlukan agar oksigen masuk ke campuran bahan tersebut.
Pupuk tersebut kemudian didiamkan selama kurang-lebih satu minggu.
Pupuk yang sudah didiamkan selama
seminggu tersebut akan mengandung unsur hara berupa Nitrogen, Fosfor dan Kalium
yang sangat baik untuk proses penggemburan tanah. Unsur hara tersebut akan
mengakibatkan tanah menjadi subur. Pupuk tersebut kemudian dicampurkan pada
tanaman-tanaman siswa agar tanah pada
tanaman tersebut menjadi subur dan tanaman tumbuh dengan baik.
Tak hanya itu, siswa juga belajar
membuat tape menggunakan proses fermentasi. Kita hanya perlu menyiapkan
beberapa bahan seperti ubi kayu atau singkong dan ragi yang berspora aktif. Hal
ini berfungsi agar proses fermentasi oleh jamur Saccharomyces sp. pada tape
berjalan baik. Kita juga perlu menyiapkan alat seperti pisau, daun pisang,
plastik, baskom, wajan, dan alat pelengkap lain. Bahan dan alat yang digunakan tidak
sulit didapatkan dan harganya pun tidak terlalu mahal.
Cara membuatnya pun tidak terlalu
sulit. Pertama-tama, ubi dicuci, lalu dikupas kulitnya, setelah itu, bagian
kambium dari ubi yang berlendir dikeruk. Tujuannya agar ubi tidak berlendir
saat dijadikan tape. Kedua, ubi direbus tetapi tidak sampai terlalu matang atau
terlalu lembek. Cukup rebus sampai ¾ matang. Sambil menunggu ubi selesai
direbus, siapkan baskom atau tempat lain yang kemudian dilapisi dengan daun
pisang. Setelah ubi selesai direbus, letakkan pada baskom tersebut dan
dinginkan sebentar. Kemudian, taburkan ragi secukupnya pada ubi tersebut, lalu
tutup kembali dengan daun pisang. Diamkan sekitar 2 hari. Tape pun siap
dinikmati oleh siswa.
Mata pelajaran ini juga mengajarkan
siswa menjadi seorang wirausahawan. Karena,pada masa sekarang, sangat sulit
mendapatkan pekerjaan. Dengan bekal wirausaha yang didapat, siswa tak hanya
bisa menjadi pegawai, tapi juga bisa berproduksi sendiri.
Semoga nantinya setiap orang sadar
akan keindahan lingkungannya dan dapat menjaga dan melestarikannya dengan baik.
sehingga Indonesia dapat menjadi negara yang sadar akan lingkungan. Dan menjadi
negara yang lebih maju lagi karena dapat memanfaatkan lingkungannya dengan
baik.